Senin, 29 April 2013

Sulfur


A.    Pengertian Sulfur
                  Menurut Genesis, belerang sudah lama dikenal oleh nenek moyang sebagai batu belerang. Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W. Wood mengusulkan bahwa terdapat simpanan belerang  pada daerah gelap di kawah Aristarchus. Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis.  Sulfir tersebar di alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit, barit dan lain-lain.
                  Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.
B.     Sifat – sifat dari Sulfur
               Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida).  Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran.  Dengan bentuk yang berbeda-beda,  akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami. Pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas Pensilvania melaporkan pembuatan polimer belerang nitrida, yang memiliki sifat logam, meski tidak mengandung atom logam sama sekali. Zat ini memiliki sifat elektris dan optik yang tidak biasa. Belerang dengan kemurnian  99.999+% sudah tersedia secara komersial.
               Belerang amorf atau belerang plastik diperoleh dengan pendinginan dari kristal secara mendadak dan cepat. Studi dengan sinar X menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki struktur helik dengan delapan atom pada setiap spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri dari bentuk cincin dengan delapan atom belerang, yang saling menguatkan sehingga memberikan pola sinar X yang normal.
Sifat fisik dan kimia pada belerang
Sifat Fisika

                  Unsur  belerang bentuknya non-metal yang tidak berasa dan tidak berbau. pada umumnya berbentuk padatan kuning dengan titik leleh 112,8 C. Bila belerang  dipanaskan  akan mencair dan saat didinginkan menjadi seperti karet . Belerang juga berbentuk molekuler, larut dalam CS2. MOlekul S2 dan S3 ada dalam fase gas. Unsur khalkogen dalam asam sulfat menunjukkan warna biru, merah, dan kuning. Spesi polikation S42+, S64+,S42+ memberikan warna ini. Masa jenis pada suhu kamar adalah α=2.07 g/cm3, β=1.96  g/cm3, ɣ=1.92 g/cm3, titik didih= 717,8 K

Sifat Kimia

  Belerang  merupakan unsur  khalkogen. Keelektronegativannya lebih rendah dari keelektronegativan oksigen, senyawa ini menunjukkan derajat ion yang lebih rendah dan kenaikan  derajat kekovalenan ikatan dan akibatnya derajat ikatan hydrogennya menjadi lebih kecil. Unsur belerang mempunyai banyak alotrop seperti S2, S3, S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S18, dan S… yang menecerminkan kemampuan katenasi atom belerang. Elektronegativitas atom belerang = 2.58 (skala pauling) dan jari-jari atomnya = 100 pm.



Keterangan Umum Unsur
sulfur, S, 16
16, 3, p
kuning lemon
Description: Sulfur.jpg
32.065(5)  g/mol
[Ne] 3s2 3p4
Jumlah elektron tiap kulit
2, 8, 6





Ciri-ciri fisik
(alpha) 2.07 g/cm³
(beta) 1.96 g/cm³
(gamma) 1.92 g/cm³
1.819 g/cm³
388.36 K
(115.21 °
C, 239.38 °F)
717.8 K
(444.6 °
C, 832.3 °F)
1314 K, 20.7 MPa
(mono) 1.727 kJ/mol
(mono) 45 kJ/mol

(25 °C) 22.75 J/(mol·K)
P/Pa
1
10
100
1 k
10 k
100 k
pada T/K
375
408
449
508
591
717
Ciri-ciri atom
Orthorhombic
−1, ±2, 4, 6
(strongly
acidic oxide)
ke-1: 999.6 kJ/mol
ke-2: 2252 kJ/mol
ke-3: 3357 kJ/mol
Jari-jari atom (terhitung)
Lain-lain




no data
(20 °C) (amorphous)
2×1015 Ω·m
(300 K) (amorphous)
0.205 W/(m·K)
7.7 GPa
2.0
7704-34-9

Isotop
DE (MeV)
32S
95.02%
S stabil dengan 16 neutron
33S
0.75%
S stabil dengan 17 neutron
34S
4.21%
S stabil dengan 18 neutron
35S
0.167
35Cl
36S
0.02%
S stabil dengan 20 neutron

C.    Proses pembuatan Sulfur

                  Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang melengkung sepanjang Lembah  Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch, air yang dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang kemudian terbawa ke permukaan. Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang akhinya membuang belerang. Namun sekarang, proses yang baru memungkinkan untuk mengambil kembali belerang yang terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari ladang gas Alberta.


Proses ekstraksi
proses untuk mengekstraksi belerang dijelaskan sebagai berikut.
  1. Proses Frasch. Cadangan bawah tanah belerang biasanya terdapat pada kedalaman antara 150-750 m dan tebalnya kira-kira 30 m. Pipa berdiameter 20 cm dimasukkan hingga ke dasar endapan belerang. Pipa lain yang lebih kecil, berdiameter 10 cm dan lebih pendek dimasukkan dalam pipa pertama. Pipa terakhir, bediameter 2,5 cm dimasukkan ke dalam pipa kedua. Pipa terakhir mempunyai panjang setengah dari pipa pertama (lihat gambar di bawah ini).Mula-mula air bersuhu 165oC dialirkan ke bawah melalui pipa pertama. Air panas ini akan melelehkan belerang di sekitarnya dan mendorong cairan belerang naik melalui pipa. Air bertekanan tinggi dipompa melalui pipa yang paling kecil, menghasilkan buih bermassa jenis kecil yang akan naik ke permukaan tanah melewati pipa berukuran sedang. Buih ini mengandung belerang, udara, dan air. Di permukaan tanah, campuran ini didinginkan dan menghasilkan kristal belerang berwarna kuning dari cairannya yang berwarna ungu. Kristal belerang dihancurkan dengan dinamit menjadi pecahan yang berukuran lebih kecil sehingga mudah diangkut ke tempat lain.
  1. Proses Claus. Pada proses Claus, mula-mula gas alam dialirkan dalam etanol amin, HOCH2CH2NH2 dan terjadi reaksi: HOCH2CH2NH2(l) + H2S(g) HOCH2CH2NH3+ + HS- Setelah dipisahkan, campuran kemudian dipanaskan sehingga H2S dilepaskan sebagai gas. Gas ini kemudian dicampur dengan gas oksigen untuk membakar sepertiga H2S menjadi gas SO2 dan air. Gas SO2 bereaksi dengan H2S sisa membentuk belerang dan air. 2H2S + 3O2→ 2SO2 + 2H2O4H2S + 2SO2 → 6S + 4H2O
  1. Pemanasan Pirit. Pirit dipanaskan tanpa udara akan menyebabkan dekomposisi S22- menjadi belerang dan FeS. FeS2 → FeS + S



SUMBER SULFUR 
Belerang adalah unsur keempat belas terbanyak dalam kerak bumi. Dalam bentuk unsur keempat belas, belerang terdapat dalam kawah gunung berapi danendapan bawah tanah di daerah vulkanik. Sebagai senyawanya, belerang terdapatdalam berbagai mineral sulfat SO42-
seperti gips (CaSO4.2H2O), garam epsom(MgSO4)
serta dalam bentuk molekul-molekul pada beberapa bahan organik,mustard, telur, rambut, protein, dan bawang putih.Belerang juga dapat diperoleh dari minyak bumi dan batu bara. Belerangyang terkandung dalam minyak bumi dan batu bara menimbulkan masalahlingkungan, karena pembakaran bahan-bahan tersebut menghasilkan oksida-oksida belerang yang mencemari udara. Oleh karena itu, belerang tersebutdipisahkan terlebih dahulu dan proses ini menjadi salah satu sumber produksi belerang

Kegunaan :
1. Unsur Belerang Kegunaan: proses pembuatan asam sulfat, pembuatan bubuk mesiu, insektisida dan proses vulkanisasi ban kendaraan bermotor, pembuatan pulp kertas, pembuatan obat penyakit kulit / jerawat.
2.       Senyawa Belerang Kegunaan: - SO2 : sebagai fungisida (anti jamur), fumigant (anti serangga), pengawet makanan (jumlah sangat kecil) -Natrium Tiosulfat Pentahidrat (Na2S2O3 . 5H2O): proses pencucian film (Merk Hipo). -H2SO4: sebagai pelarut, pengisis aki, pembuatan garam fosfat, pembuatan pupuk, pengolahan minyak & pewarnaan tekstil.
















TUGAS KIMIA


TENTANG SULFUR 

                 
                                             DISUSUN

OLEH:

EDDIE SATRIA HARTONO

Pernafasan Dada


Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Gambar 1
Mekanisme inspirasi dan ekspirasi pada manusia
b. Pernapasan Perut

Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.
Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni sebagai berikut.
1. Fase Inspirasi. Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.
2. Fase Ekspirasi. Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru.




1. Usia
Anak-anak lebih banyak frekuensi pernafasannya daripada orang dewasa. Hal ini disebabkan anak-anak masih dalam usia pertumbuhan sehingga banyak memerlukan energi. Oleh sebab itu, kebutuhannya akan oksigen juga lebih banyak dibandingkan orang tua.

2. Jenis kelamin.

Laki-laki lebih banyak frekuensi pernafasannya daripada perempuan. semakin banyak energi yang dibutuhkan, berarti semakin banyak pula O2 yang diambil dari udara. Hal ini terjadi karena laki-laki umumnya beraktivitas lebih banyak daripada perempuan

3. Suhu tubuh

Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat.

di lingkungan yang panas tubuh mengalami peningkatan metabolisme untuk mempertahankan suhu agar tetap stabil. Untuk itu tubuh harus lebih banyak mengeluarkan keringat agar menurunkan suhu tubuh. Aktivitas ini membutuhkan energi yang dihasilkan dari peristiwa oksidasi dengan menggunakan oksigen sehingga akan dibutuhkan oksigen yang lebih banyak untuk meningkatkan frekwensi

4. Posisi tubuh
Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam. frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap

5. Kegiatan Tubuh
Untuk membuktikan pengaruh faktor ini, Anda dapat melakukan perbandingkan antara orang yang bekerja dengan orang yang tidak bekerja. Mana yang lebih banyak frekuensi bernapasnya? Jika diperhatikan, orang yang melakukan aktivitas kerja membutuhkan energi. Berarti semakin berat kerjanya maka semakin banyak kebutuhan energinya, sehingga frekuensi pernapasannya semakin cepat.




Udara pernapasan
Oksigen yang masuk dan keluar melalui alat-alat pernapasan disebut udara pernapasan. Udara pernapasan pada manusia dibedakan menjadi enam macam, yaitu:

1. Udara pernapasan biasa (volume tidal) --> VT
Merupakan udara yang masuk dan keluar paru-paru pada saat pernapasan biasa. Volume udara yang masuk dan keluar sebanyak 500 ml

2. Udara cadangan inspirasi (udara komplementer) --> UK
Merupakan udara yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru secara maksimal, setelah melakukan inspirasi normal. Besarnya udara komplementer adalah 2500 - 3000 ml

3. Udara cadangan ekspirasi (udara suplementer) --> US
Merupakan udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru-paru secara maksimal setelah melakukan ekspirasi biasa. Besarnya udara suplementer adalah 1250 - 1300 ml

4. Udara residu --> UR
merupakan udara yang tersisa di dalam paru-paru, yang berfungsi untuk menjaga agar paru-paru tetap dalam keadaan mengembang. besarnya udara residu adalah 1200 ml.
Volume udara pernapasan
* Volume udara pernapasan berkisar 500 - 3500 ml
* Dari 500 ml udara yang dihirup, hanya 350 ml yang sampai di alveolus, sisanya hanya sampai saluran pernapasan.
* Jumlah oksigen yang diperlukan sehari untuk tiap individu sebesar 300 cc.

Kapasitas paru-paru

1. Kapasitas vital --> KV
Merupakan kemampuan paru-paru mengeluarkan udara secara maksimal setelah melakukan inspirasi secara maksimal.
Kapasitas paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
KV = VT + UK + US

Berdasarkan rumus di atas kapasitas vital paru-paru adalah sebesar 4750 ml
2. Kapasitas total --> KT
Merupakan udara yang dapat tertampung secara maksimal di paru-paru secara keseluruhan.
Kapasitas total paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

KT = KV + UR

Berdasarkan rumus di atas dapat dihitung kapasitas total paru-paru adalah sebesar 5800 ml



Mekanisme Pernafasan
Mekanisme pernafasan pada manusia dibedakan atas dua macam yaitu pernafasan dada dan pernafasan perut.
Pernafasan Dada
Terjadi karena aktifitas otot antar tulang rusuk. Apabila otot-otot antar tulang rusuk berkerut (berkonstraksi), maka tulang rusuk akan terangkat dan volume rongga dada akan membesar. Keadaan ini akan menyebabkan penurunan tekanan udara di dalam paru-paru sehingga udara luar yang kaya O2akan masuk ke dalam paru-paru. Proses inilah sesungguhnya yang disebut dengan inspirasi pada pernafasan dada.
Apabila otot antar tulang rusuk berelaksasi (kendor) yang terjadi adalah tulang-tulang rusuk menekan dan mengakibatkan ruang rongga dada mengecil sehingga mengakibatkan tekanan udara di dalam paru-paru pun meningkat sehingga udara dalam paru-paru yang kaya CO2 terdorong ke luar. Proses ini dikenal dengan ekspirasi pada pernafasan dada




Pernafasan Perut

Terjadinya pernafasan perut disebabkan oleh adanya aktifitas otot-otot diafragma, yaitu bagian yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Apabila otot diafragma berkontraksi maka posisi diafragma akan mendatar, hal ini akan mengakibatkan ruang rongga dada membesar sehingga tekanan udara di paru-paru menurun dan akan mengakibatkan udara luar masuk ke dalam paru-paru. Proses ini disebut inspirasi pada pernafasan perut.
Dan apabila otot difragma mengendor/relaksasi mengakibatkan ruang rongga dada mengecil dan mengakibatkan tekanan dalam paru-paru meningkat, keadaan ini mengakibatkan udara dalam paru-paru akan terdorong keluar. Peristiwa ini disebut dengan ekspirasi pernafasan perut.





4. Mekanisme Pernapasan Manusia

Jika Anda perhatikan Gambar 6.7 dan 6.8 pada dasarnya paru-paru merupakan benda elastis. Volume dan tekanan paru-paru diatur oleh bagianbagian yang membatasinya, yaitu rongga dada dan perut, karena itu mekanisme paru-paru juga diatur oleh kedua bagian tubuh ini, sehingga kita kenal ada 2 macam mekanisme pernapasan pada manusia sebagai berikut.
a. Pernapasan Dada
Pernapasan dada terjadi bila otot-otot tulang rusuk luar berkontraksi, akibatnya tulang rusuk naik dan volume rongga dada akan lebih kecil daripada udara luar. Karena adanya perbedaan tekanan udara ini, maka udara luar masuk ke dalam rongga dada, sehingga terjadi proses inspirasi. Proses ekspirasi terjadi apabila otot antar tulang rusuk dalam berkontraksi. Akibatnya, tulang rusuk turun dan volume rongga dada mengecil, sehingga tekanan udara di dalam rongga dada akan lebih besar. Selanjutnya, udara akan terdorong ke luar. Untuk memahami penjelasan di atas, perhatikan urutannya berikut ini!
 Urutan pernapasan dada
Proses inspirasi

Tulang rusuk berkontraksi - tulang rusuk naik - volume rongga
dada membesar, berakibat tekanan udaranya kecil - udara masuk
Proses ekspirasi
Tulang rusuk mengendur-tulang rusuk turun-volume rongga
dada mengecil berakibat tekanan udaranya besar - udara keluar

b. Pernapasan Perut
Pada proses pernapasan ini, fase inspirasi terjadi apabila otot diafragma (sekat rongga dada) mendatar dan volume rongga dada membesar, sehingga tekanan udara di dalam rongga dada lebih kecil daripada udara di luar, akibatnya udara masuk. Adapun fase ekspirasi terjadi apabila otot-otot diafragma mengkerut (berkontraksi) dan volume rongga dada mengecil, sehingga tekanan udara di dalam rongga dada lebih besar daripada udara di luar. Akibatnya udara dari dalam terdorong ke luar. Untuk memahami penjelasan ini, perhatikan pula urutannya di bawah ini!
Urutan pernapasan perut
Proses inspirasi

Otot-otot mengendur - Otot diafragma mendatar - volume
rongga dada membesar - tekanan udara rongga dada lebih kecil - udara masuk
Proses ekspirasi
Otot diafragma berkontraksi- volume rongga dada mengecil -tekanan udara rongga dada lebih besar - udara ke luar
Proses yang terjadi pada pernapasan dada dan perut tersebut dapat diperjelas dengan Gambar 6.9 dan 6.10


berikut!

Terkadang kita mengalami bersin-bersin, misalnya saat udara berdebu. Bersin merupakan usaha tubuh untuk mengeluarkan benda asing (kotoran atau kuman) dari saluran pernapasan. Proses ini merupakan proses ekspirasi yang mendadak. Otot-otot perut mengalami kontraksi secara tiba-tiba, sehingga isi perut mendorong diafragma ke atas. Keadaan ini mengakibatkan rongga dada mengecil secara tiba-tiba dan tekanan dalam paru-paru menjadi tinggi sehingga udara dikeluarkan dengan keras dari paru-paru. Seringkah Anda mengalami peristiwa ini? Jika iya, apa yang Anda rasakan?

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Frekueunsi Pernapasan

Proses inspirasi dan ekskresi berlangsung sebanyak 15 sampai dengan 18 kali setiap menit, tetapi frekuensi ini pada setiap orang berbeda-beda, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
a. Umur
Untuk mengetahui pengaruh umur terhadap frekuensi pernapasan, Anda dapat membandingkan pernapasan antara orang tua dengan anakanak. Manakah frekuensi pernapasannya yang lebih banyak, orang tua ataukah anak-anak? Lebih banyak pada anak-anak, bukan? Mengapa demikian? Hal ini disebabkan anak-anak masih dalam usia pertumbuhan sehingga banyak memerlukan energi. Oleh sebab itu, kebutuhannya akan oksigen
juga lebih banyak dibandingkan orang tua.
b. Jenis Kelamin
Coba Anda bandingkan pengaruh faktor ini pada teman-teman sekelas Anda. Lebih cepat mana frekuensi pernapasan antara laki-laki dan perempuan? Mestinya frekuensi pernapasan laki-laki lebih cepat daripada perempuan. Mengapa terjadi demikian? Ingat kembali penjelasan di atas! Bahwa semakin banyak energi yang dibutuhkan, berarti semakin banyak pula O2 yang diambil dari udara. Hal ini terjadi karena laki-laki umumnya
beraktivitas lebih banyak daripada perempuan.

c. Suhu Tubuh
Jika dihubungkan dengan kebutuhan energi, ada hubungan antara pernapasan dengan suhu tubuh, yaitu bahwa antara kebutuhan energi dengan suhu tubuh berbanding lurus. Artinya semakin tinggi suhu tubuh, maka kebutuhan energi semakin banyak pula sehingga kebutuhan O2 juga semakin banyak.
 
d. Posisi Tubuh
Posisi tubuh seseorang akan berpengaruh terhadap kebutuhan energinya. Coba Anda bandingkan posisi antara orang yang berbaring dengan orang yang berdiri! Manakah yang lebih banyak frekuensi antara keduanya? Tentunya orang yang berdiri lebih banyak frekuensi pengambilan O2 karena otot yang berkontraksi lebih banyak sehingga memerlukan energi yang lebih banyak pula.
 
e. Kegiatan Tubuh
Untuk membuktikan pengaruh faktor ini, Anda dapat melakukan perbandingkan antara orang yang bekerja dengan orang yang tidak bekerja. Mana yang lebih banyak frekuensi bernapasnya? Jika diperhatikan, orang
yang melakukan aktivitas kerja membutuhkan energi. Berarti semakin berat kerjanya maka semakin banyak kebutuhan energinya, sehingga frekuensi pernapasannya semakin cepat.

Volume Udara Pernapasan Paru - Paru


Volume udara pernapasan dapat diukur menggunakan respirometer. Secara garis besar, volume udara pernapasan dapat dibedakan menjadi enam sebagai berikut.

a. Volume tidal (tidal volume)


yaitu volume udara pernapasan(inspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 500 cc (cm3) atau 500 mL.

b. Volume cadangan inspirasi (inspiratory reserve volume) atau udara komplementer


yaitu volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal setelah bernapas (inspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 1.500 cc (cm3) atau 1.500 mL.

c. Volume cadangan ekspirasi (expiratory reserve volume) atau udara suplementer


yaitu volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah mengeluarkan napas (ekspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 1.500 cc (cm3) atau 1.500 mL.

d. Volume sisa/residu (residual volume)


yaitu volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru setelah mengeluarkan napas (ekspirasi) maksimal, yang besarnya lebih kurang 1.000 cc (cm3) atau 1.000 mL.

e. Kapasitas vital (vital capacity)


yaitu volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi semaksimal mungkin juga, yang besarnya lebih kurang 3.500 cc (cm3) atau 3.500 mL. Jadi, kapasitas vital adalah jumlah dari volume tidal + volume cadangan inspirasi + volume cadangan ekspirasi.

f. Volume total paru-paru (total lung volume)


yaitu volume udara yang dapat ditampung paru-paru semaksimal mungkin, yang besarnya lebih kurang 4.500 cc (cm3) atau4.500 mL. Jadi, volume total paru-paru adalah jumlah dari volume sisa + kapasitas vital.

Secara ringkas, volume udara pernapasan pada manusia dapat dijelaskan melalui grafik pada Gambar 7.7 di bawah ini.



Dapat diketahui bahwa volume udara pernapasan setiap orang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena setiap orang memiliki volume paru-paru yang berbeda-beda juga. Volume paru-paru selain dipengaruhi oleh faktor genetik, juga dipengaruhi oleh latihan. Para atlet, perenang, dan orang yang berlatih yoga memiliki volume paru-paru yang lebih besar. Demikian pula orang yang tinggal di dataran tinggi di mana kadar oksigennya rendah cenderung memiliki volume paru-paru yang lebih besar. Laki-laki pada umumnya memiliki volume paru-paru lebih besar dari wanita.

Dalam keadaan biasa, manusia mengisap dan mengeluarkan udara pernapasan kurang lebih 500 cc. Bila setengah liter ini telah diembuskan, maka dengan mengerutkan otot perut kuat-kuat, masih dapat mengembuskan satu setengah liter udara cadangan di dalam paru-paru.

Sebaliknya, sesudah menghirup udara setengah liter, kita masih dapat menghirup kuat-kuat satu setengah liter udara lagi. Jadi, jumlah udara yang terdapat dalam sistem pernapasan yaitu antara setengah dan tiga setengah liter. Jumlah udara pernapasan sekian itu dapat dimanfaatkan secara teratur oleh para olahragawan yang terlatih.

Meskipun ada 500 cc udara yang dapat kita hirup dalam keadaan biasa, tetapi hanya 350 cc yang dapat sampai di gelembung paru paru, sedangkan yang 150 cc lainnya hanya sampai di saluran pernapasan saja.