Senin, 29 April 2013

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA Asam – Basa


Kata  Pengantar
Puji dan syukur kami ucapkan kehadiran tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan tugas bidang study Kimia, yang diberikan oleh guru pembimbing kepada penulis untuk dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin.
Adapun judul dari laporan ini adalah “Asam-Basa”. Laporan ini penulis susun setelah melakukan penelitian mengenai judul tersebut. Melalui laporan ini, penulis berharap agar kita dapat lebih memahami dan mengerti mengenai asam-basa.
Tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih banyak kepda teman-teman serta guru pembimbing yang dengan setia mendampingi, memberi semangat dan mengajari sipenulis untuk menyusun laporan ini.
Penulis juga sangat menyadari bahwa lapran ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangatlah penulis harapkan dari para pembaca, agar laporan ini dapat menjadi lebih baik lagi. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada para pembaca.

Pancur Batu, Februari 2012

Penulis

















ii
LAPORAN  PRAKTIKUM  KIMIA

I.             Judul percobaan :  Asam – Basa

II.           Tujuan Percobaan :    Untuk menentukan derajat  keasaman (pH) dari beberapa larutan asam – basa.                                                                                                              

III.         Alat-alat  dan  Bahan :
a.    Alat-alat : - pH universal
              - Beaker Glass
              - Batang Pengaduk
              - Tisue
              - Brus tabung
              - Rinso        

            b. Bahan-bahan : - H2SO4  1 M                              - Coca-Cola
                             - NaOH 1 M                             -Larutan semangka
                             - Ba(OH) 2                                                      - Larutan jeruk nipis
                             - Larutan  Jambu air                - Larutan Kuini
                             - Larutan Sirsak                       - Larutan Bengkoang     
                             - Larutan Nenas                      - Larutan Terong belanda
                             - Larutan Busa sabun              - Larutan Timun
                             - Larutan Jeruk manis             - Larutan Kapur sirih
                              - Larutan Sprite                     - Larutan Air batre
                             - Larutan Belimbing








1
IV.      TeorI

A. MENURUT ARRHENIUS
  Menurut teori Arrhenius, zat yang dalam air menghasilkan ion H + disebut asam danbasa adalah zat yang dalam air terionisasi menghasilkan ion OH - .
HCl --> H + + Cl -
NaOH --> Na + + OH -
Sampai sekarang teori Arrhenius masih tetap berguna meskipun hal tersebut merupakan model paling sederhana. Asam dikatakan kuat atau lemah berdasarkan daya hantar listrik molar. Larutan dapat menghantarkan arus listrik kalau mengandung ion, jadi semakin banyak asam yang terionisasi berarti makin kuat asamnya. Asam kuat berupa elektrolit kuat dan asam lemah merupakan elektrolit lemah. Teori Arrhenius memang perlu perbaikan sebab dalam kenyataan pada zaman modern diperlukan penjelasanyang lebih bisa diterima secara logik dan berlaku secara umum. Sifat larutan amoniak diterangkan oleh teori Arrhenius sebagai berikut:
NH 4 OH --> NH 4 + + OH -
Jadi menurut Svante August Arrhenius (1884) asam adalah spesi yang mengandung H + dan basa adalah spesi yang mengandung OH -, dengan asumsi bahwa pelarut tidak berpengaruh terhadap sifat asam dan basa.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa:
Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H + .Basa ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion OH -.Contoh:
1) HCl(aq) --> H + (aq) + Cl - (aq)
2) NaOH(aq) --> Na + (aq) + OH - (aq)
 B. MENURUT BRONSTED-LOWRY
        Asam ialah proton donor, sedangkan basa adalah proton akseptor.
Konsep asam basa yang lebih umum diajukan oleh Johannes Bronsted, basa adalah zat yang dapat menerima proton. Ionisasi asam klorida dalam air ditinjau sebagai perpindahan proton dari asam ke basa.
HCl + H 2 O --> H 3 O + + Cl             

2


















Demikian pula reaksi antara asam klorida dengan amoniak, melibatkan perpindahan proton dari HCl ke NH 3 .
HCl + NH 3 NH 4 + + Cl -
Ionisasi asam lemah dapat digambarkan dengan cara yang sama.
HOAc + H 2 O H 3 O + + OAc -
Pada tahun 1923 seorang ahli kimia Inggris bernama T.M. Lowry juga mengajukan hal yang sama dengan Bronsted sehingga teori asam basanya disebut Bronsted-Lowry. Perlu diperhatikan disini bahwa H + dari asam bergabung dengan molekul air membentuk ion poliatomik H 3 O + disebut ion Hidronium.  Reaksi umum yang terjadi bila asam dilarutkan ke dalam air adalah:
HA + H 2 O H 3 O + + A
basa asam konjugasi basa konjugasi
Penyajian ini menampilkan hebatnya peranan molekul air yang polar dalam menarik proton dari asam. Perhatikanlah bahwa asam konjugasi terbentuk kalau proton masih tinggal setelah asam kehilangan satu proton. Keduanya merupakan pasangan asam basa konjugasi yang terdi dari dua zat yang berhubungan satu sama lain karena pemberian proton atau penerimaan proton.
Johannes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry membuktikan bahwa tidak semua asam mengandung ion H + dan tidak semua basa mengandung ion OH - .
Bronsted – Lowry mengemukakan teori bahwa asam adalah spesi yang memberi H + ( donor proton ) dan basa adalah spesi yang menerima H + (akseptor proton). Jika suatu asam memberi sebuah H + kepada molekul basa, maka sisanya akan menjadi basa konjugasi dari asam semula. Begitu juga bila basa menerima H + maka sisanya adalah asam konjugasi dari basa semula.
Teori Bronsted – Lowry jelas menunjukkan adanya ion Hidronium (H3O+) secara nyata.
Contoh:
  HF + H 2 O H 3 O + + F
 Johannes N. Bronsted dan Thomas M. Lowry membuktikan bahwa tidak semua asam mengandung ion H + dan tidak semua basa mengandung ion OH.

3
Bronsted – Lowry mengemukakan teori bahwa asam adalah spesi yang memberi H + ( donor proton ) dan basa adalah spesi yang menerima H + (akseptor proton). Jika suatu asam memberi sebuah H + kepada molekul basa, maka sisanya akan menjadi basa konjugasi dari asam semula. Begitu juga bila basa menerima H + maka sisanya adalah asam konjugasi dari basa semula.
Teori Bronsted – Lowry jelas menunjukkan adanya ion Hidronium (H3O+) secara nyata.
Contoh:
  HF + H 2 O H 3 O + + F -
Asam basa asam konjugasi basa konjugasi
HF merupakan pasangan dari F - dan H 2 O merupakan pasangan dari H 3 O + .
Air mempunyai sifat ampiprotik karena dapat sebagai basa dan dapat sebagai asam.
HCl + H 2 O --> H 3 O + + Cl -
Asam Basa
NH 3 + H 2 O NH 4 + + OH -
Basa Asam  :Manfaat dari teori asam basa menurut Bronsted – Lowry adalah sebagai berikut: 1. Aplikasinya tidak terbatas pada pelarut air, melainkan untuk semua pelarut yang mengandunh atom Hidrogen dan bahkan tanpa pelarut.
2. Asam dan basa tidak hanya berwujud molekul, tetapi juga dapat berupa anion dan kation.  
Contoh lain:
1) HAc(aq) + H 2 O(l) --> H 3 O+(aq) + Ac - (aq)
asam-1 basa-2 asam-2 basa-1
HAc dengan Ac - merupakan pasangan asam-basa konyugasi.
H 3 O+ dengan H 2 O merupakan pasangan asam-basa konyugasi.
2) H 2 O(l) + NH 3 (aq) --> NH 4 + (aq) + OH - (aq)
asam-1 basa-2 asam-2 basa-1
H 2 O dengan OH - merupakan pasangan asam-basa konyugasi.
NH 4 + dengan NH 3 merupakan pasangan asam-
basa
4
Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam (proton donor) dan sebagai basa (proton akseptor). Zat atau ion atau spesi seperti ini bersifat ampiprotik (amfoter).
Penulisan Asam Basa Bronsted Lowry
http://media.ohlog.com/sahri_as-bs-bl.jpg
C. Menurut G. N. Lewis
Selain dua teori mengenai asam basa seperti telah diterangkan diatas, masih ada teori yang umum, yaitu teori asam basa yang diajukan oleh Gilbert Newton Lewis ( 1875-1946 ) pada awal tahun 1920. Lewis lebih menekankan pada perpindahan elektron bukan pada perpindahan proton, sehingga ia mendefinisikan : asam penerima pasangan elektron dan basa adalah donor pasangan elekton. Nampak disini bahwa asam Bronsted merupakan asam Lewis dan begitu juga basanya. Perhatikan reaksi berikut: Reaksi antara proton dengan molekul amoniak secara Bronsted dapat diganti dengan cara Lewis. Untuk reaksi-reaksi lainpun dapat diganti dengan reaksi Lewis, misalnya reaksi  antara proton dan ion Hidroksida:  Ternyata teori Lewis dapat lebih luas meliput reaksi-reaksi yang tidak ternasuk asam basa Bronsted-Lowry, termasuk kimia Organik misalnya:CH 3 + + C 6 H 6 C 6 H 6 CH 3 +

Asam ialah akseptor pasangan elektron, sedangkan basa adalah Donor pasangan elektron.
Contoh:

                       http://media.ohlog.com/sahri_lws2.jpg
asam Lewis

5
http://media.ohlog.com/sahri_as-lbs-ewis.jpg

Asam-Basa Lewis

 KONSEP Ph,pOH dan pKw
Sorensen (1868-1939),seorang ahli kimia dari Denmark,mempunyai ide cemerlang tentang tingkat keasaman suattu zat.Ia mengajukan konsep pH untuk menyatakan tingkat keasaman larutan.
a.   pH
Derajat atau tingkat keasaman larutan bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam larutan.Semakin besar konsentrasi ion H+,semakin asam larutan tersebut.Nilai konsentrasi ion H+ tersebut sering kali sangat kecil.
Untuk menyederhanakan penulisan,Sorensen mengusulkan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H+,yaitu sama dengan negative logaritma konsentrasi ion H+.Secara matematika nilai pH diungkapkan dengan persamaan :
                        pH = -log [H+]
b.Hubungan Tingkat keas
b.Hubungan Tingkat keasaman dengan pH
Tingkat keasaman suatu larutan berbanding terbalik dengan nilai pH.Artinya,semakin asam larutan,maka semakin kecil nilai pH –nya,dan sebaliknya.Hal itu terjadi karena pH dan konsentrasi ion H+ dihubungkan dengan tanda negative.Selanjutnya,karena bilangan dasar logaritma adalah 10,maka larutan yang nilai pH-nya berbeda sebesar n mempunyainperbedaan konsentrasi ion H+ sebesar 10 pangkat n.   Semakin besar konsentrasi ion H+,semakin kecil nilai pH.Larutan dengan pH=1 adalah 10 kali lebih asam daripada larutan dengan pH=2.
a.   pOH
Konsentrasi ion OH- dapat dinyatakan dengan cara yang sama,yaitu pOh
                        pOH = -log [OH-]
   Meskipun nilai [OH-] dapat dinyatakan dengan pOH,tingkat kebasaan lazimnya juga dinyatakan dengan pH .Larutan basa mempunyai pH > 7.Semakin tinggi pH,semakin bertambah sifat basa.Larutan dengan pH = 13 ( pOH = 1 ) adalah 10 kali lebih basa dari larutan dengan pH = 12 ( pOH = 2 ).
6
V. Cara  kerja :
- Masukkan larutan yang hendak diukur pH-nya kedalam beaker glass.
- Masukkan Kertas lakmus merah dan biru kedalam larutan, catat perubahan warnanya.
- Masukkan pH universal kedalam larutan, catat harga pH-nya.
-  Lakukan hal yang sama pada larutan yang lain.
VI. Data Pengamatan
No
Larutan
Lakmus merah
Lakmus Biru
pH
1
H2SO4    1 M
merah
merah
1
2
NaOH   1 M
biru
biru
14
3
Ba(OH)2
biru
biru
12
4
Larutan  jambu air
merah
merah
5
5
Larutan Jeruk nipis
merah
merah
3
6
Larutan  kuini
merah
merah
4
7
Larutan Jeruk Manis
merah
merah
4
8
Larutan Sirsak
merah
merah
4
9
Larutan Kapur sirih
Biru
Biru
12
10
Larutan Timun
merah
merah
6
11
Larutan Bengkoang
merah
merah
6
12
Coca cola
merah
merah
3
13
Larutan Semangka
merah
merah
5
14
Larutan Belimbing
merah
merah
4
15
Sprite
merah
merah
4
16
Air Baterai
merah
merah
2
17
Larutan Nenas
merah
merah
3

18
Larutan Terong Belanda
merah
merah
3

19
Larutan Busa Sabun
biru
biru
10


VII. Kesimpulan :
® Asam Kuat (pH 0-4)     : H2SO4, Larutan jeruk nipis,Larutan sirsak, larutan jeruk manis, coca-cola, larutan kuini, larutan belimbing, larutan nenas, air baterai, sprite, larutan terong belanda.
® Asam Lemah (Ph 5-6)   : Larutan jambu air, larutan mentimun, larutan bengkoang,  dan larutan semangka.
® Netral (Ph 7)               :  - 
® Basa Kuat (pH 11-14)    : NaOH, Ba(OH)2, Larutan kapur sirih.
® Basa Lemah (pH 7,5-10): Larutan Busa sabun.
7
VIII.DAFTAR PUSTAKA
-Setyawati, Arifatun Anifah. 2007.KIMIA MENGKAJI FENOMENA ALAM UNTUK KELAS XI SMA/MA. Klaten : CEMPAKA PUTIH
-Syukri,S.1999.Kimia Dasar.Bandung:ITB
-Purba,Michael.2006.Kimia untuk SMA KELAS XI 2B. Jakarta : Erlangga
-Internet.Teori Asam-Basa.Google.com
-Justina,Sandri dan Muchtaridi.2009.Kimia 2 SMA KELAS XI.Jakarta : Yudhistira

IX. Saran-saran:
            Saran kami dalam melaksanakan penelitian ini adalah, sebaiknya fasilitas yang ada di dalam laboratorium harus lebih diperbaiki/diperlengkap lagi, agar penelitian-penelitian yang akan dilaksanakan dikemudian hari dapat berjalan lebih baik lagi.
          Kami juga menyarankan agar kita semua lebih tekun dan serius lagi dalam belajar, agar dimasa depan kita dapat menjadi orang yang membanggakan.
















8
TUGAS KIMIA
ASAM-BASA
DI
susun
OLEH :
Nama : EDDIE SATRIA HARTONO
Kelas XI IPA 2

SMA NEGERI 1 PANCUR BATU

T.A
2011/2012









Daftar Isi

1.     Kata pengantar.................................................................................... ii
2.     Daftar Isi.............................................................................................. iii
3.     Judul Percobaan.................................................................................. 1
4.     Tujuan Percobaan .............................................................................. 1
5.     Alat-alat dan bahan ............................................................................ 1
6.     Teori ................................................................................................... 2
7.     Cara Kerja ........................................................................................... 7
8.     Hasil pengamatan ............................................................................... 8
9.     Kesimpulan ......................................................................................... 9
10.                        Daftar pustaka .................................................................................... 9
11.                        Saran-saran......................................................................................... 9
















iii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar